Jika Anda memperhatikan area sekitar seperti tempat parkir, tentu pernah melihat selintas rambu titik kumpul. Bukan tanpa maksud, rambu tersebut ternyata memiliki peran penting untuk melindungi dan mencegah keselamatan kerja. Lebih lengkapnya, simak ulasan berikut yang akan membahas tuntas mulai dari pengertian hingga material yang digunakan.
Apa Itu Titik Kumpul?
Titik kumpul merupakan rambu yang digunakan seluruh penghuni gedung untuk berkumpul dalam situasi darurat setelah proses evakuasi. Rambu tersebut memiliki peran penting dalam perencanaan tanggap darurat dari gempa bumi, kebakaran, dan bahaya lainnya.
Jadi ketika ada sesuatu, seluruh penghuni gedung harus segera berkumpul di area dengan rambu tersebut untuk berlindung. Tak jarang, rambu ini juga biasa digunakan untuk kebutuhan di luar emergency. Misalnya untuk berkumpul apel pagi, upacara, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, rambu titik kumpul juga sering disebut assembly point, meeting point atau muster point.
Fungsi Assembly Point
Mencegah Kecelakaan Kerja
Pemasangan rambu titik kumpul yang tepat dan strategis dapat mencegah kecelakaan kerja atau bahkan menekan angka korban. Sebab rambu dapat mengarahkan penghuni dan tamu gedung ke area aman dengan cepat ketika situasi darurat.
Memudahkan Proses Pencarian
Dengan adanya rambu assembly point, pencarian dan proses evakuasi penghuni atau tamu gedung jadi lebih mudah. Tim tanggap darurat misalnya, lebih mudah mendata dan memastikan semua orang telah berkumpul di lokasi yang aman.
Meningkatkan Kesadaran K3
Bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan pada SOP keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Lebih dari itu, rambu assembly point merupakan bentuk peningkatan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga menciptakan ruang kerja yang aman untuk semua penghuni atau tamu gedung.
5 Poin Penting Penempatan Rambu Kumpul
Berdasarkan Permen PUPR Tahun 2017, ada beberapa poin penting terkait penempatan rambu titik kumpul. Berikut detail penting yang harus dipahami.
Kesesuaian Tempat
Area yang terpasang rambu assembly point harus menjadi lokasi terakhir yang dituju dalam rute evakuasi. Sederhananya, area assembly point menjadi tempat aman seluruh pengguna untuk berlindung atau berkumpul.
Keamanan dan Aksesibilitas Mudah
Poin penting lain yang harus diaplikasikan pada penempatan rambu assembly point ialah keamanan dan aksesibilitas yang mudah.
Maksud aman yakni jauh dari potensi bahaya dan tidak menghalangi kendaraan penanggulangan keadaan darurat seperti pemadam kebakaran. Adapun jarak minimum area assembly point dan bangunan menurut Permen PUPR ialah 20 meter.
Hal penting yang juga patut diperhitungkan ialah kemudahan untuk mengakses area kumpul (assembly point). Baik disabilitas, lansia, anak-anak, dan warga biasa dapat menempuh area kumpul dalam waktu singkat.
Jarak Aman Bahaya
Area yang akan menjadi assembly point harus memiliki jarak aman bahaya, khususnya dari potensi runtuhan bangunan. Area aman juga harus jauh dari potensi bahaya lain seperti pohon besar, tiang listrik, maupun pagar pembatas.
Fungsional
Area kumpul aman (assembly point) hendaknya dapat difungsikan oleh para pengguna atau tamu gedung. Baik untuk berkumpul dan menunggu hingga situasi darurat kembali aman.
Kapasitas
Hal penting yang sering terlupakan ialah membuat ruang aman atau assembly point yang luas. Area ini minimal tidak membuat kumpulan orang berdesak-desakan atau membatasi pergerakan apabila terjadi situasi darurat sekunder. Oleh karena itu, area assembly point biasa berupa jalan, tempat parkir, atau area terbuka lainnya.
Gambar Titik Kumpul

Contoh assembly point (Credit: Freepik)

Ilustrasi assembly point bahan akrilik (Credit: bmkg.go.id)

Contoh rambu keselamatan evakuasi neon box (Credit to: Freepik)

Ilustrasi titik kumpul dalam bentuk stiker
Rekomendasi Bahan Rambu
Untuk membuat rambu assembly point, ada berbagai jenis material yang bisa digunakan. Sebelum memilih hendaknya Anda mengenali perbedaan dari setiap material berikut ini.
Pelat Besi
Jenis material yang paling umum digunakan untuk membuat rambu titik kumpul ialah pelat (plat) besi. Pelat besi menjadi pilihan utama karena materialnya yang awet, kokoh, dan juga tahan berbagai cuaca. Sehingga cocok dipasang untuk penggunaan luar ruangan seperti area parkir, lapangan, dan area aman lainnya.
Aluminium
Rekomendasi bahan lainnya yang bisa Anda pilih yakni aluminium. Material ini sebenarnya lebih ringan dan tahan korosi ketimbang pelat besi. Keunggulan lain dari pelat aluminium ialah kemudahannya untuk dibentuk berbagai rupa.
Akrilik
Untuk penggunaan dalam ruang (indoor), Anda bisa menggunakan rambu dari bahan akrilik. Bahan ini secara karakteristik unggul karena ringan, transparan, mudah dibersihkan, dan paling murah harganya ketimbang dua material sebelumnya.
Selain keunggulan di atas, bahan akrilik biasa digunakan untuk membuat signage model neon box. Jadi signage atau rambu bisa menyala dan mudah terlihat di malam hari.
Stiker
Signage assembly point juga bisa berupa stiker dan pemasangannya lazim ditempel pada dinding maupun pintu ruangan. Untuk jenis stikernya disarankan jenis vinyl yang tahan lama, anti air dan tidak mudah sobek.
Custom Pelat Rambu K3 Karawang
Signage assembly point memiliki peran penting dalam melindungi keselamatan dan kesehatan kerja seluruh warga perusahaan. Sehingga seluruh pekerja, petinggi hingga tamu perusahaan dapat bekerja dalam lingkungan yang aman.
Untuk memenuhi SOP keselamatan tersebut, Cipta Office melayani jasa custom signage atau rambu-rambu K3. Mulai dari assembly point, rambu kebakaran, safety sign, dan berbagai kebutuhan rambu lainnya. Klik tautan di sini atau tombol di bawah untuk pemesanan maupun konsultasi kebutuhan perusahaan Anda.
Baca juga: Kenali Jenis dan Bentuk Rambu-rambu K3!